Susahnya Jadi Dosen



Banyak orang yang terkadang melihat profesi dosen sebagai profesi yang sangat bonafit. Gaji besar, kerja gampang cuman ngajar. Tapi ternyata tidak juga, setidaknya ada tiga tugas pokok sebagai seorang dosen. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berlaku bagi dosen pemula, sampai guru besar (profesor).

1. Pendidikan dan pengajaran
Sudah tentu ini adalah tugas pokok seorang dosen. Namun ternyata, jika semakin tinggi tingkat seorang dosen maka aspek satu ini malah memiliki bobot yang semakin kecil. Bisa masuk akal karena dosen pemula dianggap belum memiliki kedalaman pemahaman mengenai disiplin ilmunya. Oleh karena itu, mereka diberikan beban mengajar lebih banyak sehingga bisa mendalami disiplin ilmunya sembari mengajar mahasiswa.

2. Penelitian
Sebagai salah satu insan akademis maka sudah tentu dosen diharapkan untuk menghasilkan karya akademis yang bisa berguna bagi kesejahteraan masyarakat umum. Sudah tentu penelitian ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat. Namun, seringkali tugas pokok ini menjadi beban bagi dosen. Banyak alasan yang terkemuka, baik itu aspek dana, waktu, tenaga, maupun menganggap diri tidak mampu. Padahal jika dipikir lagi, beberapa halangan tersebut bisa diatasi. Contohnya jika tantangannya adalah dana, maka bisa mengikuti dana penelitian hibah yang banyak disalurkan oleh kementerian, seperti kementerian pendidikan dan kebudayaan, kemenristekdikti maupun dari kemenkeu. Jikapun tidak bisa, biasanya tiap kampus sudah punya pos anggaran sendiri. Sebenarnya persyaratan untuk melakukan penelitian ini lumayan mudah, yaitu 1 penelitian tiap semester. Sebenarnya jika mau, bisa melakukan penelitian tindakan kelas atau melakukan penelitian deskriptif kualitatif mengenai pengajaran yang telah kita lakukan di kelas. Jadi sembari mengajar melakukan penelitian.

3. Pengabdian pada masyarakat
Mungkin jika dirasa tugas ini yang paling berat daripada 2 tugas pokok yang lain. Ini dikarenakan tiap dosen harus memiliki kontribusi nyata kepada masyarakat. Tugas ini didasari dari konsep bahwa seorang dosen adalah insan cerdas di tengah-tengah masyarakat yang seharusnya bisa menjadi rujukan jika ada suatu permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Hal inipun diamini oleh hukum dimana keterangan ahli adalah salah satu bukti otentik yang bisa diajukan dalam persidangan. Oleh karena itu, diharapkan seorang dosen bisa menjadi pionir atau pelita melalui kecerdasannya di tengah-tengah masyarakat. Sebenarnya, pengabdian ini tidak selamanya harus terjun ke masyarakat. Hasil penelitianpun bisa dianggap sebagai pengabdian selama hasil tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat. Walaupun dalam prosesnya dosen tersebut hanya diam di lab atau di kampus tanpa pernah terjun ke tengah-tengah masyarakat. Jika dalam proses penilaian sertifikasi dosen, nilai pengabdian ini lebih besar dibandingkan 2 tugas pokok sebelumnya. Bahkan seorang profesor boleh hanya mengajar 1 matakuliah jika memiliki pengabdian yang banyak. Yang mana hal ini yang lebih diharapkan daripada seorang profesor yang lebih banyak ngajar daripada meneliti dan mengabdi.

So, menjadi dosen itu tidak semudah kelihatannya. Karena ternyata mereka memiliki 3 tugas pokok yang melekat pada profesinya. Mengajar hanya salah satu tugasnya.

By
Pande Agus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tri hita karana dalam pendidikan di bali

Bad Cops, Good Cops #EnglishGames01