Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Susahnya Jadi Dosen

Gambar
Banyak orang yang terkadang melihat profesi dosen sebagai profesi yang sangat bonafit. Gaji besar, kerja gampang cuman ngajar. Tapi ternyata tidak juga, setidaknya ada tiga tugas pokok sebagai seorang dosen. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berlaku bagi dosen pemula, sampai guru besar (profesor). 1. Pendidikan dan pengajaran Sudah tentu ini adalah tugas pokok seorang dosen. Namun ternyata, jika semakin tinggi tingkat seorang dosen maka aspek satu ini malah memiliki bobot yang semakin kecil. Bisa masuk akal karena dosen pemula dianggap belum memiliki kedalaman pemahaman mengenai disiplin ilmunya. Oleh karena itu, mereka diberikan beban mengajar lebih banyak sehingga bisa mendalami disiplin ilmunya sembari mengajar mahasiswa. 2. Penelitian Sebagai salah satu insan akademis maka sudah tentu dosen diharapkan untuk menghasilkan karya akademis yang bisa berguna bagi kesej

Budaya menulis orang Indonesia

Hhhmmmm.... ternyata menulis memang bukan karakter orang Indonesia, termasuk saya. Sudah hampir 3 tahun saya tidak menulis sesuatu di blog ini. Ini mungkin salah satu bukti bahwa orang Indonesia bukanlah masyarakat penulis, selayaknya orang-orang Barat yang rata-rata suka menulis. Coba saja kita bandingkan berapa banyak profesi penulis di Indonesia dengan bangsa Barat. Kemalasan menulis juga melanda para akademisi yang pada habitat sebenarnya adalah seorang penulis, karena mereka sepatutnya menjadi rujukan teoritis atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Namun ironisnya, Indonesia malah terkapar kalah dari Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Vietnam dalam hal publikasi karya ilmiah internasional. Walaupun kelihatannya sepele, tetapi budaya menulis terlihat sangat penting, terutama dalam hal pencatatan sejarah perjalanan suatu bangsa. Perjalanan bangsa yang saya maksud disini bukanlah tonggak-tonggak sejarah yang telah dan sedang ditulis oleh para sejarawan tetapi lebih kepada s